Tuesday, May 8, 2012

Bromo Travel jalur Pasuruan, wonokitri

Jalur wonokitri
 Sabtu pagi hari yang cerah untuk bertamasya, yah rencana travel ke Bromo sudah disiapkan sejak lama. Kali ini kita pergi bertiga (Priyo, Rony dan Pak Andry) start dari surabaya, niat awal mau naik bus dari bungurasih, apa daya supir taksi bluebird nya tergoda tantangan pak Andry untuk lanjut terus ke Bromo.

Perhitungan pak Andry (info dari mbah google) paling deket lewat pasuruan cuma 100KM so paling gak jauh beda sama kalau sewa mobil. Perjalanan cukup lancar, jalur porong juga tidak terlalu macet, sehingga taksi bisa santai jalannya.

Jam 10an kita tiba di desa wonokitri, disini mobil pribadi dipaksa parkir (tidak boleh lanjut) ya sudah kita turun dan bayar argo taksi + fee karena keluar kota 15% so total kena 400rb :). Seperti layaknya tempat wisata lain banyak penduduk datang menawarkan jasa mulai penginapan sampai jasa ojek yang mahalnya minta ampun.

Ndingklik
Yah hari masih pagi, kita juga masih semangat, jadi kita makan dulu sebelum melanjutkan perjalanan. Masakan tradisional soto ayam kampung cukup untuk memanjakan perut sekadarnya, pengojek tetap merayu dengan tawaran harga yang menarik (dari 100rb untuk jarak 9 KM jadi 75rb), tapi kita kekeh tetap mau jalan (9KM ini).

Cuaca mendukung udara sejuk dengan kabut yang indah bikin jalan semakin semangat, sepanjang perjalanan tidak henti-henti mengambil gambar pemandangan yang cakep. Saling photo satu sama lain dan juga photo bareng, pagi ini sungguh kami benar benar menikmati perjalanan. Ditengah perjalanan hampir setiap pengendara motor yang lewat menawarkan jasa ojek dengan beragam harga, yah maklum untuk tambahan katanya. Setelah berjalan sekian lama akhirnya kami tergoda penawaran ojek dadakan yang menawarkan layanan 10rb sampai pertigaan ndingklik.

Menjelang pertigaan ndingklik kabut pun mulai sirna, langit pun nampak cerah sehingga pemandangan gunung semakin indah. Tiba disimpang ndingklik kita istirahat sejenak, poto poto, ngopi dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Disini tampak gunung batok dan gunung Bromo, jika langit tak berawan seharusnya tampak gunung Semeru di belakang gunung Bromo.

Dari sini tersusun rencana untuk menginap di cemoro lawang, pilihannya adalah lewat penanjakan atau lautan pasir, melihat penanjakan cukup lumayan berputar diputuskan ambil jalur lautan pasir, secara dari ndingklik cukup ikut jalan yang menurun ke arah lautan pasir dan selanjutnya berjalan kearah cemoro lawang.


Bromo-ndingklik